Miliki Pengolah Limbah B3, Pelabuhan Panjang Masih Dililit Problem Sampah dari Tujuh Sungai di Bandar Lampung
PT Pelindo Regional 2 Panjang meresmikan Reception Facilities (RF), yakni fasilitas pengolahan limbah bahan berbahaya beracun (B3) dan sampah, Kamis (16/6/2022). Meski demikian, hingga kini pelabuhan internasional itu masih dililit problem masuknya sampah dari tujuh sungai di Bandar Lampung ke kolam pelabuhan.
Menurut GM Pelindo Regional 2 Panjang, Adi Sugiri, dengan adanya RF membuat pelayanan pelabuhan ditargetkan makin baik. Dia mengatakan sejak 2019, pihaknya mendapat persetujuan membangun RF, namun belum dapat mitra yang tepat Sejak Januari lalu, Pelindo mendapat mitra PT Sumber Surya Kalvari, sebagai operator. “RF ini merupakan komitmen dalam olah limbah B3 dan sampah. Kami tidak hanya konsen terhadap penyediaan jasa, tapi juga peduli dengan isi lingkungan. Oleh karena itu, perlu kesiapan fasilitas olah sampah, limbah B3, dan polusi,” kata Adi Sugiri.
Kehadiran fasilitas ini, kata Adi Sugiri, marupakan yang kedua setelah Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. “Sarana ini menjadi pembuangan limbah kapal dan tenant di lingkungan pelabuhan. Tidak boleh lagi limbah keluar keluar pelabuhan tanpa lewat RF.
Ini harus menjadi mandatori dan harus dioperasikan,” kata Adi Sugiri.
Terkait sampah di lingkungan pelabuhan, Adi mengatakan pihaknya memiliki kapal yang tiap pagi dan sore beroperasi membersihkan sampah di kolam pelabuhan. Rata-rata sekitar 1-2 ton sampah terkumpul sampah. “Ada tujuh anak sungai sungai masuk ke kolam pelabuhan. Sehingga tampak tak dibersihkan. Untuk itu, kami berencana membuat penyaringan.sampah di muara anak sungai, agar sampah tak masuk kolam pelabuhan. Baling-baling kapal sering terganggu sampah dan ini dapat membantu kinerja Pelabuhan Panjang” kata Adi Sugiri. Di sisi lain, Kepala Kantor Syahbandar dan Otoritas pelabuhan (KSOP) I Panjang, Hendri Ginting, mengatakan pihaknya memonitor pembuangan limbah ke laut. “Semoga kehadiran RF ini menjadi pelabuhan terbaik,” kata Hendri Ginting. Kemudian, Ketua Indonesia National Shipowners Association (INSA) Lampung, Yusirwan, mengatakan pengguna terbanyak adalah anggota INSA. “Kapal sangat diuntungkan dengan fasilitas ini. Kehadiran ini supaya terpublikasi ada RF ada di Pelabuhan Panjang. Sehingga kapal yang masuk pelabuhan Panjang tak ragu soal limbah,” kata Yusirwan. Hadir pada peresmian itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung Murni Rizal. Kemudian para mitra dan asosiasi pelabuhan.